Keberlanjutan telah menjadi fokus utama bagi banyak perusahaan manufaktur di seluruh dunia. Dalam upaya mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi operasional, perusahaan perlu mengadopsi berbagai praktik keberlanjutan. Namun, untuk memastikan bahwa berjalan sesuai rencana, perusahaan harus mengukur kinerjanya secara efektif. Di sinilah peran Key Performance Indicators (KPI) keberlanjutan menjadi sangat penting.
Banyak perusahaan manufaktur yang masih mengalami kesulitan dalam menentukan KPI yang tepat. Tanpa KPI yang jelas dan terukur, perusahaan tidak dapat mengevaluasi efektivitas program keberlanjutan mereka dan membuat penyesuaian yang. Oleh karena itu, memahami dan mengimplementasikan KPI keberlanjutan yang tepat sangat penting untuk mencapai tujuan keberlanjutan jangka panjang.
Artikel ini akan membahas beberapa contoh KPI keberlanjutan dalam perusahaan manufaktur. Dengan menggunakan KPI ini, perusahaan dapat meningkatkan kinerja keberlanjutan mereka, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan memastikan bahwa mereka mencapai tujuan lingkungan dan sosial yang terukur.
Mengapa KPI Keberlanjutan Penting?
1. Mengukur Efisiensi Energi
Pertama, perusahaan manufaktur sering kali menggunakan energi dalam jumlah besar untuk menjalankan operasi mereka. Mengukur efisiensi energi melalui KPI keberlanjutan membantu perusahaan untuk memahami seberapa baik mereka menggunakan energi dan menemukan cara untuk mengurangi konsumsi energi. Contoh KPI efisiensi energi termasuk penggunaan energi per unit produksi dan pengurangan emisi karbon.
2. Mengurangi Limbah Produksi
Limbah produksi dapat berdampak negatif pada lingkungan dan meningkatkan biaya operasional. Setelah mengadopsi KPI keberlanjutan, perusahaan dapat mengukur jumlah limbah yang dan mengidentifikasi cara untuk mengurangi limbah tersebut. Apabila KPI limbah produksi bisa mencakup persentase limbah yang didaur ulang dan jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.
3. Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan
Keberlanjutan tidak hanya mencakup aspek lingkungan tetapi juga kesejahteraan sosial. Mengukur kesejahteraan karyawan melalui KPI membantu perusahaan memahami kondisi kerja dan kebahagiaan karyawan. Contoh KPI kesejahteraan karyawan termasuk tingkat kepuasan karyawan, tingkat absensi, dan tingkat keselamatan kerja.
Konsultasikan kebutuhan audit perusahaan anda di sini
Contoh KPI Keberlanjutan untuk Perusahaan Manufaktur
1. Penggunaan Energi (Energy Usage)
Ternyata, mengukur penggunaan energi adalah salah satu yang paling umum dalam industri manufaktur. Perusahaan harus memantau total penggunaan energi mereka dan mengukur penggunaan energi per unit produksi. Meskipun begitu, KPI ini membantu perusahaan memahami seberapa efisien mereka menggunakan energi dan mengidentifikasi peluang untuk mengurangi konsumsi energi.
2. Emisi Karbon (Carbon Emissions)
Yang kedua, emisi karbon merupakan indikator penting dari dampak lingkungan perusahaan. Perusahaan harus mengukur total emisi karbon yang dari operasi mereka dan menetapkan target untuk menguranginya. KPI emisi karbon membantu perusahaan dalam memantau kemajuan mereka menuju keberlanjutan lingkungan.
3. Penggunaan Air (Water Usage)
Penggunaan air adalah aspek penting lainnya dari keberlanjutan dalam industri manufaktur. Perusahaan harus mengukur total penggunaan air mereka dan mengidentifikasi cara untuk mengurangi konsumsi air. KPI penggunaan air termasuk penggunaan air per unit produksi dan persentase air yang didaur ulang.
4. Pengelolaan Limbah (Waste Management)
Selanjutnya adalah pengelolaan limbah, area kunci di mana perusahaan dapat meningkatkan keberlanjutan mereka. Perusahaan harus mengukur jumlah total limbah yang dihasilkan, persentase limbah yang daur ulang, dan jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. KPI ini membantu perusahaan mengidentifikasi cara untuk mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi.
5. Kesejahteraan Karyawan (Employee Well-being)
Keberlanjutan juga mencakup aspek sosial, termasuk kesejahteraan karyawan. Perusahaan harus mengukur tingkat kepuasan karyawan, tingkat absensi, dan tingkat keselamatan kerja. KPI kesejahteraan karyawan membantu perusahaan memastikan bahwa mereka menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi karyawan mereka.
Langkah-langkah untuk Mengimplementasikan KPI Keberlanjutan
1. Identifikasi Tujuan Keberlanjutan
Langkah pertama dalam mengimplementasikan adalah dengan identifikasi tujuan keberlanjutan perusahaan. Perusahaan harus menetapkan tujuan yang jelas dan terukur yang mencakup aspek lingkungan dan sosial. Tujuan ini akan menjadi dasar untuk menentukan KPI yang relevan.
2. Pilih KPI yang Relevan
Setelah menetapkan tujuan keberlanjutan, perusahaan harus memilih KPI yang relevan untuk mengukur kinerja mereka. KPI yang dipilih harus mencerminkan tujuan keberlanjutan perusahaan dan dapat diukur secara akurat. Perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki data yang diperlukan untuk memantau KPI tersebut.
3. Kumpulkan dan Analisis Data
Perusahaan harus mengumpulkan data secara teratur untuk memantau kinerja mereka. Data ini harus dianalisis untuk mengidentifikasi tren dan area yang memerlukan perbaikan. Tetapi, perusahaan harus menggunakan alat dan teknologi yang tepat untuk mengumpulkan dan menganalisis data dengan efisien.
4. Tinjau dan Sesuaikan KPI
Perusahaan harus secara rutin meninjau kinerja mereka dan membuat penyesuaian yang sesuai target. Tinjauan ini harus mencakup evaluasi apakah KPI yang dipilih masih relevan dan efektif dalam mengukur kinerja keberlanjutan. Perusahaan harus siap untuk mengubah atau menambahkan sesuai kebutuhan.
KPI keberlanjutan memainkan peran penting dalam membantu perusahaan manufaktur mencapai tujuan lingkungan dan sosial mereka. Dengan mengukur efisiensi energi, mengurangi limbah produksi, dan meningkatkan kesejahteraan karyawan, perusahaan dapat meningkatkan kinerja keberlanjutan mereka secara keseluruhan.
Baca juga mengenai Mengapa Setiap Karyawan Harus Memahami dan Mematuhi Kode Etik Perusahaan?
Sehingga langkah-langkah seperti mengidentifikasi tujuan keberlanjutan, memilih KPI yang relevan, mengumpulkan dan menganalisis data, serta meninjau dan menyesuaikan KPI sangat penting untuk keberhasilan implementasi.
Dengan menerapkan KPI keberlanjutan yang tepat, perusahaan manufaktur dapat memastikan bahwa mereka beroperasi dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan sosial. Ini tidak hanya membantu dalam memenuhi regulasi dan meningkatkan reputasi perusahaan, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan jangka panjang dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. (ASA)