arus kas

Cara Membuat Laporan Neraca, Laba Rugi, Arus Kas, dan Perubahan Ekuitas

Dalam mengelola bisnis, penting bagi pemilik usaha untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang keuangan perusahaan mereka. Salah satu alat yang paling penting dalam menganalisis kesehatan finansial perusahaan adalah laporan keuangan. Ada beberapa jenis laporan keuangan yang digunakan oleh perusahaan, dan di antaranya adalah laporan neraca, laba rugi, arus kas, dan perubahan ekuitas. Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah rinci tentang cara membuat setiap jenis laporan keuangan ini.

1. Cara Membuat Laporan Neraca

Laporan neraca adalah gambaran posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Ini mencatat aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan. Untuk membuat laporan neraca, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

• Identifikasi dan klasifikasikan aset perusahaan seperti kas, piutang, inventaris, dan aset tetap.

• Lakukan hal yang sama untuk kewajiban, termasuk hutang jangka pendek dan jangka panjang.

• Hitung ekuitas dengan mengurangkan total kewajiban dari total aset.

• Susun laporan neraca dengan menempatkan aset di satu sisi dan kewajiban serta ekuitas di sisi lain.

Laporan Neraca Perusahaan ABC

Periode : 31 Desember 2023

Aset :

Aset Lancar :

Kas dan Setara Kas: Rp 500.000.000

Piutang Usaha: Rp 350.000.000

Persediaan: Rp 200.000.000

Investasi Jangka Pendek: Rp 150.000.000

Aset Lancar Lainnya: Rp 50.000.000

Aset Tetap :

Tanah dan Bangunan: Rp 1.200.000.000

Peralatan dan Mesin: Rp 800.000.000

Kendaraan: Rp 400.000.000

Aset Tidak Lancar :

Investasi Jangka Panjang: Rp 600.000.000

Aset Tetap Lainnya: Rp 100.000.000

Total Aset: Rp 4.350.000.000

Kewajiban dan Ekuitas :

Kewajiban Lancar :

Hutang Usaha: Rp 250.000.000

Hutang Bank Jangka Pendek: Rp 300.000.000

Hutang Lancar Lainnya: Rp 100.000.000

Kewajiban Tidak Lancar:

Hutang Bank Jangka Panjang: Rp 500.000.000

Kewajiban Tidak Lancar Lainnya: Rp 200.000.000

Ekuitas:

Modal Saham: Rp 1.000.000.000

Cadangan Umum: Rp 500.000.000

Laba Tahun Berjalan: Rp 700.000.000

Total Kewajiban dan Ekuitas: Rp 4.350.000.000

2. Cara Membuat Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi memberikan gambaran tentang performa finansial perusahaan selama periode waktu tertentu. Untuk membuat laporan laba rugi, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

• Identifikasi dan catat semua pendapatan perusahaan dari penjualan barang atau jasa.

• Catat semua biaya dan pengeluaran, termasuk biaya produksi, biaya operasional, dan biaya bunga.

• Kurangkan total biaya dari total pendapatan untuk mendapatkan laba kotor.

• Kurangkan laba kotor dari biaya tambahan seperti pajak dan biaya bunga untuk mendapatkan laba bersih.

Laporan Laba Rugi Perusahaan XYZ

Periode : 31 Desember 2023

Pendapatan Usaha :

Penjualan Bersih : Rp 1.500.000.000

Pendapatan Lain-Lain : Rp 100.000.000

Total Pendapatan Usaha : Rp 1.600.000.000

Beban Usaha:

Beban Pokok Penjualan : Rp 800.000.000

Beban Penjualan : Rp 50.000.000

Beban Administrasi : Rp 150.000.000

Beban Umum dan Administrasi : Rp 80.000.000

Total Beban Usaha : Rp 1.080.000.000

Laba Kotor : Rp 520.000.000

Pendapatan dan Beban Non-Operasional :

Pendapatan Bunga : Rp 5.000.000

Beban Bunga : Rp 10.000.000

Pendapatan Lain-Lain : Rp 20.000.000

Beban Lain-Lain : Rp 8.000.000

Total Pendapatan dan Beban Non-Operasional : Rp 7.000.000

Laba Sebelum Pajak : Rp 513.000.000

Pajak Penghasilan : Rp 100.000.000

Laba Bersih : Rp 413.000.000

3. Cara Membuat Laporan Arus Kas

Laporan arus kas mencatat aliran masuk dan keluar uang tunai dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan. Langkah-langkah dalam membuat laporan arus kas adalah sebagai berikut :

• Identifikasi sumber-sumber kas masuk dari penjualan, penerimaan pinjaman, dan investasi.

• Catat semua pengeluaran kas termasuk pembayaran biaya operasional, investasi dalam aset tetap, dan pembayaran hutang.

• Kelompokkan transaksi berdasarkan aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.

• Hitung total arus kas bersih dengan mengurangkan total pengeluaran dari total penerimaan.

Laporan Arus Kas

Periode : 31 Desember 2023

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi:

Penerimaan Kas dari Pelanggan Proyek A: Rp 500.000.000

Penerimaan Kas dari Pelanggan Proyek B: Rp 750.000.000

Pembayaran Kas untuk Bahan Bangunan: Rp (300.000.000)

Pembayaran Kas untuk Upah Tenaga Kerja: Rp (400.000.000)

Pembayaran Kas untuk Biaya Operasional: Rp (150.000.000)

Pembayaran Kas untuk Pajak: Rp (50.000.000)

Pembayaran Kas untuk Bunga Pinjaman: Rp (30.000.000)

Kas Bersih yang Dihasilkan dari Aktivitas Operasi: Rp 1.270.000.000

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi:

Pembayaran Kas untuk Pembelian Peralatan Baru: Rp (200.000.000)

Penerimaan Kas dari Penjualan Peralatan Lama: Rp 50.000.000

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi: Rp (150.000.000)

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan:

Penerimaan Kas dari Pinjaman Bank: Rp 300.000.000

Pembayaran Kas untuk Pembayaran Utang Bank: Rp (150.000.000)

Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan: Rp 150.000.000

Perubahan Bersih dalam Kas: Rp 1.270.000.000

Kas Awal Tahun: Rp 500.000.000

Kas Akhir Tahun: Rp 1.770.000.000

baca juga : Contoh Laporan Laba Rugi Sederhana Di Excel – ATURKANTORKU

4. Cara Membuat Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas mencatat perubahan dalam ekuitas pemilik perusahaan dari waktu ke waktu. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

• Identifikasi modal awal, laba ditahan, dividen, dan investasi modal baru.

• Catat semua transaksi yang mempengaruhi ekuitas pemilik, seperti laba atau rugi bersih, pembayaran dividen, dan investasi pemilik.

• Hitung total ekuitas pemilik dengan menjumlahkan modal awal, laba bersih, dan investasi modal baru, lalu kurangkan pembayaran dividen.

• Susun laporan perubahan ekuitas dengan menampilkan detail transaksi yang terjadi.

Laporan Perubahan Ekuitas

Periode : 31 Desember 2023

Ekuitas pada awal periode: Rp 500.000.000

Pendapatan Bersih Tahun Berjalan: Rp 200.000.000

Dividen Dibayarkan: Rp 50.000.000

Ekuitas pada akhir periode: Rp 650.000.000

Penjelasan:

Pendapatan Bersih Tahun Berjalan menambah ekuitas perusahaan sebesar Rp 200.000.000.

Pembayaran Dividen mengurangi ekuitas perusahaan sebesar Rp 50.000.000.

Sehingga, ekuitas pada akhir periode mencapai Rp 650.000.000.

Dengan memahami langkah-langkah di atas, pemilik usaha dapat menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan bermanfaat untuk menganalisis kesehatan finansial perusahaan mereka. Menyusun laporan keuangan secara teratur dan memahami informasi yang terkandung di dalamnya dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat untuk pertumbuhan dan kesuksesan bisnis.

× How can we help you? Let's Chat